Knowledge Management dari pandangan Onno W. Purbo

Berawal dari tugas kuliah Knowledge Management yang dimana dosen di kampus saya  mengharuskan para mahasiswanya  membuat artikel mengenai pembahasan segala hal yang berhubungan dengan  Knowledge Management.  Maka dari itu mulai dari postingan kali ini dan untuk seterusnya akan lebih banyak postingan yang membahas mengenai  Knowledge Management. Dalam tulisan ini saya mencoba membahas hal yang telah di tuliskan oleh Onno W. Purbo. Berikut adalah pembahasannya.

Knowledge Management (KM) adalah sebuah konsep yang relatif baru yang bergerak di atas infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) yang ada. Sangat berbeda dengan dengan konsep e-commerce yang hari-hari ini sedang booming dan banyak di minati oleh orang banyak. E-commerce seperti kita rasanya sebetulnya hanyalah membuat effisien proses perdagangan yang sudah ada supaya lebih cepat dan dapat di akses dengan mudah dari segala penjuru dunia.

Berbeda dengan konsep-konsep effisiensi prosedur, knowledge management di fokuskan untuk menjadi seseorang / sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di knowledge management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan effisien.

Pada saat ini di Indonesia sedang terjadi gerakan untuk membangun knowledge infrastructure yang berbasis knowledge management yang di motori oleh Knowledge Management Reseach Group (KMRG) ITB yang di ketua oleh Ismail Fahmi. Melalui infrastruktur pengetahuan yang dibangun berbasis Web diharapkan dapat mengkaitkan banyak sekali institusi pendidikan dan beberapa institusi komersial / non-pendidikan supaya proses tolong menolong dalam pemandaian bangsa ini terjadi.

Dalam konsep baru – knowledge management – sebuah institusi secara sadar dan komprehensive akan mengumpulkan, mengorganize, men-share, dan menganalisa pengetahuan yang mereka miliki untuk tujuan-tujuan di masa mendatang. Di tahun 2000 ini, setahu saya tidak banyak institusi / perusahaan di Indonesia yang secara serius mempunyai knowledge management secara menyeluruh. Umumnya yang ada beberapa perusahaan memfokuskan pada proses yang ada dan mencoba agar menjadikan satu proses-proses tersebut menjadi satu kesatuan.

Knowledge management sendiri merupakan sebuah proses yang kompleks, oleh karena itu tidak mungkin dapat ditangani oleh sebuah vendor saja. Untuk dapat sukses mengimplementasikan knowledge management harus secara cantik menggabungkan berbagai solusi yang ada menjadi satu kesatuan yang komprehensive.

Dalam sebuah artikel di Information Week, Jeff Angus & Jeetu Patel menggambarkan empat (4) proses yang menggambarkan knowledge management yang dapat di tuliskan dalam sebuah tabel di bawah

Proses Utama

Aktifitas

Pengumpulan & pemasukan data

OCR & scanning

Pemasukan suara

Mengambil informasi dari berbagai sumber

Mencari informasi untuk dimasukan

Pengorganisasian / pengkatalogan

Pengindexan

Pemfilteran

Link / penghubungan

Pemurnian & Pemberian konteks

Kerjasama

Compacting

Projecting

Data Mining

Aliran diseminasi

Sharing

Alert

Push

Sebuah rencana knowledge management, pertama kali tentunya harus melakukan survey akan kebutuhan institusi tersebut. Dengan memperhitungkan semua aktifitas di atas untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Tantangan selanjutnya adalah menemukan atau membuat perangkat lunak yang cocok dalam konteks-nya untuk rencana secara keseluruhan.

Jika kita melihat lebih dekat apa yang dilakukan oleh orang di bidang knowledge management – saya coba menyadur tulisan dari Karl E. Sveiby yang cukup menarik. Tampaknya kalau melihat secara teliti maka ada dua (2) buah jalur utama yang di ambil oleh orang tentang Knowledge Management (KM).

Jalur KM = Manajemen dari informasi. Peneliti & praktisi di bidang ini umumnya mempunyai pendidikan di bidang komputer dan / atau ilmu informasi. Mereka terlibat dalam pembangunan Sistem Informasi Manajemen, AI, re-engineering, groupware dll. Bagi mereka pengetahuan = objek yang dapat di identifikasi dan di proses dalam sistem informasi. Jalur ini baru dan berkembang sangat pesat pada saat ini, terutama dengan berbagai perkembangan di dunia komputer.

Jalur KM = Manajemen dari orang. Peneliti & praktisi di bidang ini cenderung memperoleh pendidikan di bidang philosofi, psychologi, sosiologi dan bisnis / management. Mereka umumnya umumnya terlibat dalam pengaksesan, pengubahan dan perbaikan skill & perilaku manusia secara individu. Bagi mereka pengetahuan = proses, sebuah set kompleks dari skill dinamis, know-how dll yang terus menerus berubah. Secara tradisional mereka terlibat dalam proses belajar dan proses manajemen kompetensi individual ini – seperti seorang psycholog – atau pada tingkat organisasi – seperti philosofer, sosiolog atau teoritis organisasi. Jalur ini sudah tua dan tidak berkembang demikian pesat.

Tingkat: Perspektif Individual. Fokus dari penelitian & praktek pada individual.
Tingkat: Perspektif Organisasi. Fokus dari penelitian & praktek pada organisasi.

Dalam tabel 2×2 dapat kita lihat Knowledge Management sebagai berikut

Jalur

Knowledge = Objek

Knowledge = Proses

Tingkat Organisasi

Re-engineering

Teoritis Organisasi

Tingkat Individual

AI-spesialis

Psycholog

Tentunya karena perbedaan latar belakang pendidikan yang cukup ekstrim tersebut, sering kali bahasa yang digunakan oleh kedua sisi tersebut akan berbeda satu dengan yang lain jika berbicara satu dengan yang lain.

Secara umum berbagai inisiatif knowledge management dapat dipetakan dalam tiga (3) hal besar untuk aset intangible, yaitu, struktur eksternal, strukur internal dan kompetensi dari SDM. Dalam contoh tabel berikut di gambarkan beberapa contoh aplikasi yang real dari berbagai inisiatif yang ada.

Struktur External

Struktur Internal

Kompetensi SDM

Peroleh pengetahuan dari customer.

Bangun budaya untuk berbagai pengetahuan.

Buat jenjang karir berbasis knowledge management.

Berikan customer tambahan pengetahhuan.

Buat revenue baru dari pengetahuan yang ada.

Buat lingkungan terbatas untuk transfer pengetahuan tacit.

Tangkap pengetahuan tacit yang ada di masing-masing individu, simpan, sebarkan & gunakan.

Belajar dari simulasi dan instalasi pilot projek.

Ukur proses pembuatan pengetahuan dan aset intangible.

This entry was posted in Ilmu Pengetahuan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.