Pengenalan Knowledge Based Management

Sumber daya internal perusahaan diseleraskankan dengan lingkungan eksternal (apa yang dikehen-daki pasar dan yang ditawarkan kompetitor). Dalam kenyataannya seringkali unique resource yang dimi-liki perusahaan dapat dengan mudah ditiru oleh kompetitor. Menurut Zack (1999), sumber daya yang bisa dikatakan paling unique dan inimitable adalah sumber daya pengetahuan (knowledge). Knowledge digunakan untuk mengelola dan mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk ber-kompetisi. Perusahaan yang memiliki sumber daya knowledge melebihi pesaingnya akan lebih inovatif dan memberikan ”nilai” yang lebih besar kepada konsumen. Apabila knowledge disebut sebagai sum-ber stratejik yang paling penting, maka kemampuan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, menyim-pan, menyebarkan, serta penerapannya merupakan kapabilitas yang paling penting untuk membangun dan mempertahankan competitive advantage.

Rumusan definisi KM yang berlaku umum belum ada sampai saat ini. Secara sederhana KM dapat didefinisikan sebagai serangkaian proses penciptaan nilai dengan menggunakan knowledge-based assets. Dalam prakteknya, KM meliputi kegiatan pengidentifikasian serta pemetaan aset intelektual perusahaan, penciptaan pengetahuan baru sebagai competitive advantage, mempermudah dan memperbanyak aksesibilitas informasi korporasi, sharing best practices, serta pemanfaatan teknologi untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut. Commerce-Database.com mendefinisikan KM ada-lah: “Process through which organizations generate value from their intellectual property and knowledge-based assets. KM involves the creation, dissemina-tion, and utilization of knowledge” (2004).
Sedangkan KPMG Consulting dalam laporan Knowledge Management risetnya tahun 2000 mener-jemahkan KM sebagai usaha yang sistematis dan terorganisir dengan menggunakan knowledge di-dalam perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Barclay dan Murray (2002) mendefinisikan KM sebagai suatu aktivitas bisnis yang mempunyai dua aspek penting, yaitu (1) memper-lakukan komponen pengetahuan dalam aktivitas-aktivitas bisnis yang direfleksikan dalam strategi, kebijakan, dan berbagai praktek perusahaan secara keseluruhan; dan (2) membuat suatu hubungan langsung antara aset intelektual perusahaan baik yang eksplisit maupun tacit untuk mencapai tujuan perusahaan. The Knowledge Management Forum (1996) mengutip pendapat BrianNewman mendefinisikan KM sebagai suatu rangkaian proses yang mengatur penciptaan, penyebarluasan, dan pemanfaatan pengetahuan. Sementara itu, Bertels (1996) mengatakan bahwa KM meru-pakan upaya manajemen organisasi yang berfokus pada pembaharuan yang berkelanjutan atas sumber pengetahuan yang dimiliki perusahaan, dengan men-disain struktur organisasi, memfasilitasi anggota organisasi, serta memanfaatkan teknologi informasi dengan penekanan pada teamwork dan penyebaran pengetahuan. Sedangkan Gupta dan McDaniel (2002) berpendapat bahwa, “Knowledge Management is a strategic process, which implies the goal of differe-ntiation from competitors such that a sustainable competitive advantage is forged”.

Menurut Collison dan Parcell yang dikutip Ghalib (2004) KM adalah wilayah yang kom-pleks, yang menjangkau batas-batas pembelajaran dan perkembangan, teknologi informasi, dan sumber daya manusia. Model yang dimiliki menggambarkan wilayah kegiatan dimana usaha KM dapat menjadi kekuatan untuk memonitor dan mengkomunikasikan apa yang tercakup di dalam perusahaan. Model dari Collison dan Parcell menunjukkan kesuksesan KM dalam berinteraksi di antara tiga elemen pokok yaitu: (1) People, yang berarti Know-ledge berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge; (2) Technology, merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan; dan (3) Processes, yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan, men-transformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu. Ketiga elemen tersebut tidak hanya perlu, tetapi juga saling melengkapi antara satu dengan lainnya, karena Knowledge Management adalah wilayah dimana tiga elemen tersebut overlap.

Sumber :

http://www.tarwasuma.com/2009/12/pengenalan-knowledge-based-management.html

This entry was posted in Ilmu Pengetahuan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.